pkai la processor ini tuk khidupan..

pkai la processor ini tuk khidupan..

Sunday, October 26, 2008

AL-GHAFFAR (Maha Pengampun)

Satu ketika Nabi SAW di pangil oleh omar. Kerana saidina omar melihat seorg lelaki di dapan masjid nabawi merobek2 tanah meronta2 dan menangis meraung..

Omar kata ”sudah lah”

Laki : “ku buat dosa besar sangat”

Smpai omar nda dapat control lelaki atu ya pun pangil nabi..maka nabi pun kluar

Bila nabi dtg lelaki atu ceta arh nabi apa perbuatan yang di buatnya sampai ya rasa kn bunuh diri.

Lelaki ani telah pun dikabarkan..ya kn kawin dgn seorang perempuan ani ..tapi di pinang-pinang nda dapat

Akhirnya ya kuat hati kan bunuh kedua ibu bapa perempuan atu..sesudah di bunuhnya dorang di bunuhnya perempuan atu jua…tiga-tiga meninggal..yang peliknya di saat ya kn mengkebumikan mayat-mayat atu..ya rasa sifat kebinatangan atu ada lagi membahang di jiwanya…lapas atu di perkosanya mayat perempuan atu..

Atulah sebabnya napa ya meraung-raung di dapan masjid atu merasa Allah nda akan mengampunkan dosanya

Bila nabi dengar ceritany atu…nabi kata “besar mana sebenarnya dosa mu yang engkau rasakan..adakah sebesar bumi Madinah ni?”

Lelaki atu menjawab “ya Rasulullah besar lagi”

Nabi: ”adakah besar 7 petala langit 7 petala bumi?”

Lelaki atu menjawab”besar lagi ya Rasulullah”

Nabi: “adakah besar arash Allah yang kita tak tahu besarnya?”

Lelaki atu menjawab”besar lagi ya Rasulullah sekarang ani aku rasa nda boleh tahan ni”

Maka rasulullah berkata lgi untuk menenagkan hatinya..

“besar dosa engkau kah atau besar lagi pengampunan Allah ke atas dosa mu atu”

Bila ya dengar cematu besar pengampunan Allah yang dijanjikan oleh rasul pilihan Allah maka lelaki atu pun berkata “ kalau macam ni masih ada ruang dan kesempatan untuk mengubah diri”

Ada satu kisah lagi,

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:

Bahwa Nabi saw. bersabda: Di antara umat sebelum kamu sekalian terdapat seorang lelaki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Lalu dia bertanya tentang penduduk bumi yang paling berilmu, kemudian dia ditunjukkan kepada seorang pendeta. Dia pun mendatangi pendeta tersebut dan mengatakan, bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah tobatnya akan diterima?

Pendeta itu menjawab: Tidak! Lalu dibunuhnyalah pendeta itu sehingga melengkapi seratus pembunuhan.

Kemudian dia bertanya lagi tentang penduduk bumi yang paling berilmu lalu ditunjukkan kepada seorang alim yang segera dikatakan kepadnya bahwa ia telah membunuh seratus jiwa, apakah tobatnya akan diterima?

Orang alim itu menjawab: Ya, dan siapakah yang dapat menghalangi tobat seseorang! Pergilah ke negeri Anu dan Anu karena di sana terdapat kaum yang selalu beribadah kepada Allah lalu sembahlah Allah bersama mereka dan jangan kembali ke negerimu karena negerimu itu negeri yang penuh dengan kejahatan!

Orang itu pun lalu berangkat, sampai ketika ia telah mencapai setengah perjalanan datanglah maut menjemputnya. Berselisihlah malaikat rahmat dan malaikat azab mengenainya.

Malaikat rahmat berkata: Dia datang dalam keadaan bertobat dan menghadap sepenuh hati kepada Allah.

Malaikat azab berkata: Dia belum pernah melakukan satu perbuatan baik pun. Lalu datanglah seorang malaikat yang menjelma sebagai manusia menghampiri mereka yang segera mereka angkat sebagai penengah.

Ia berkata: Ukurlah jarak antara dua negeri itu, ke negeri mana ia lebih dekat, maka ia menjadi miliknya. Lalu mereka pun mengukurnya dan mendapatkan orang itu lebih dekat ke negeri yang akan dituju sehingga diambillah ia oleh malaikat rahmat.

(sahih Muslim No.4967)

Firman Allah:

“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Az Zumar: 53)

Saudar-saudara ku jgn lah kita putus asa berdoa minta keampunan darinya andainya Allah pencipta segala sesuatu dan Allah jugalah yang mampu menilai hambanya. Sesungguhnya Allah maha pengasih lagi maha penyayang akan setiap hambanya.

Taubat itu menhapus dosa-dosa sebelumnya

Ya Ghaffaru ighfir dhunubana
ya Allah yang maha pengampun ampunilah dosa-dosa kami